16 April 2023
Saya mengirim pesan lewat Telegram kepada HB9Q, mengabarkan bahwa stasion 23cm saya sudah siap. Dia berjanji bisa QRV pada tanggal 21 April 2023. Namun sayang, pada hari H ada masalah pada penggerak worm gear, sehingga batal. Lagi pula bertepatan dengan libur Idul Fithri, aku pergi keluar kota.
Saya sampaikan juga bahwa hasil pengukuran sun noise hanya 4 dB. Sangat kecil untuk dish seukuran itu. Dia menyampaikan bahwa seharusnya sun noisenya 17 dB. Dia sarankan untuk mengatur jarak fokus sampai didapatkan sinyal paling besar.
Setelah melakukan pengaturan jarak berkali-kali akhirnya mendapatkan sun noise 12 dB, masih jauh dari ideal. Saya tawarkan kepada Dan HB9Q untuk mencoba.
20 Mei 2023
HB9Q - Dan, setuju untuk mencoba, digimode Q65-60C CFOM. Tiba-tiba terdengar tone dari speaker, wow...sangat mengejutkan. Selama ini belum pernah mendengar tone dari stasiun EME sekeras itu. Setelah 55 detik, trace dari HB9Q terdecode -11 dB.
Dilanjutkan saling mengirim report, ditutup dengan 73. Maka terjadilah QSO EME 23 cm pertama di Indonesia antara YB2MDU dan HB9Q.
Saya ajak Dan untuk mencoba SSB, namun dia menyampaikan bahwa signal -11 tidak cukup untuk SSB. Dia sampaikan ada masalah pada sisi RX saya. Perkiraannya aku kehilangan 10 sd 13 db di sisi RX. Jadi seharusnya aku bisa menerima dia -1dB atau 0 dB atau bahkan lebih kuat lagi.
Disamping RX yang tidak optimal, hari ini adalah hari yang membahagiakan, karena percobaan EME 23 cm telah berhasil. Jadi butuh waktu dua tahun lebih untuk mewujudkan impian QSO EME pada 1.2 GHz.
Saya kira belum ada stasiun dari Indonesia yang berhasil melakukan komunikasi EME 23 cm sampai 20 Mei 2023.