Percobaan QSO diawali dari bulan Februari 2017, waktu itu antenna 6 meter masih terpasang sejajar di atas antenna tribander 10 meter, 15 meter dan 20 meter pada tower setinggi 18 meter. Percobaan pertama gagal, lantas W7GJ menyarankan agar antenna 6 meter di pasang dengan arah 90 derajat berbeda dengan antenna tribander.
Perubahan antena tidak membuahkan hasil. Akhirnya saya putuskan menurunkan antenna dan memindahkannya terpisah dari antenna tribander. Dengan ketinggian sekitar 7 meter dari atas tanah, antenna 7 elemen yagi YU7EF 0607 siap digunakan. Arah antenna diputar secara 'ototer' karena antenna hanya akan bekerja saat Moon Rise atau bulan terbit dan Moon Set atau bulan terbenam.
27 November 2018 adalah saat pertama sinyal W7GJ bisa terdekode. Sinyalnya lumayan kuat -25 db. Namun sayang dia tidak berhasil mendekode sinyal YB2MDU. Percobaan demi percobaan dilakukan, cukup mudah menerima sinyal W7GJ namun karena saya hanya memancar 100 watt, dia belum berhasil mendekode sinyal yang kukirim.
W7GJ berinisiatif mengirimkan power amplifier dari USA. PA ini mampu mengeluarkan daya sampai dengan 300 watt. Menggunakan DHL kiriman tersebut segera sampai di Jakarta, terlacak di web bea cukai kiriman tersebut tertahan. Saya coba minta tolong YB0AN, Pak Hakim, untuk menanyakan ke bea cukai, jawabnya mencengangkan, bea yang harus kutanggung 15 juta rupiah.
Saya bilang ke Lance bahwa tidak mungkin membayar bea masuk sebesar itu, lagian ini barang bekas. Untungnya PA ini diasuransikan, artinya kalau tidak sampai ke alamat tujuan maka barang tersebut akan dikirim kembali ke pengirim. Saya kirim email ke bea cukai bahwa saya tidak membutuhkan barang tersebut. Akhirnya benda itu balik lagi ke Amerika.
Muncul ide untuk memperpanjang boom, kali ini saya coba 0610 design YU7EF, sempat juga kirim email kepadanya untuk konsultasi. Antenna ini panjang boomnya 15 meter dengan 10 elemen terpasang pada ketinggian sekitar 8 meter.
Singkat cerita dengan antenna sepanjang 15 meter ini, W7GJ masih juga belum bisa mendekode sinyal yang saya kirim. Kesimpulannya masih sama, kekurangan power, walaupun gain antenna sudah ditambah namun power 100 Watt belumlah cukup.
Akhir desember 2018, saya order PA 50 Mhz kepada YB2XI, Pak Nur di Jogja. Design menggunakan BLF188XR. Beruntung mendapatkan 2 buah dengan harga cukup murah di eBay. Namun sayang keduanya meletus...gagal. Kemudian dicoba menggunakan MRF150, namun lagi-lagi gagal, LPF berasap dan power tidak bisa mencapai yang diinginkan.
PA 50 MHz memang jarang digunakan di Indonesia, beberapa kali tanya teman barangkali ada yang punya namun tidak menemukannya. Paling yang ada hanya PA built up HF + 6 meter yang cukup mahal.
Pertengahan Juli 2019, muncul ide menggunakan tabung. Jatuhlah pilihan pada GS35B. Searching di pasar lokal, harganya cukup mahal. Mencoba menghubungi teman di Eropa barangkali ada barang murah di sana. Lewat bantuan EA8DBM, Alex, pada akhir Desember 2019 saya memesan dua buah GS35B. Kebetulan dia sedang jalan-jalan ke Rusia, ada temennya yang jualan di sana. Harganya jelas lebih murah daripada di Indonesia.
Sambil menunggu kiriman GS35B datang, ada khabar baik dari Jogja, dengan palet baru, PA siap di uji coba. Meluncurlah saya ke Jogja seperti beberapa kali saya lakukan. Dari rumah membawa IC-9100 untuk uji coba. Sesampai di sana segera melakukan uji coba. Alhamdulillah, power keluar 500 Watt stabil, tidak ada yang mengeluarkan asap.
14 Januari 2020, pukul 15.14 UTC atau 22.14 WIB, saat yang ditunggu-tunggu datanglah. Antenna sudah mengadap ke timur menuju arah bulan terbit. Tiba-tiba muncullah trace pada waterfall pada 14.50 UTC, elevasi bulan sekitar 8 derajad. Double klik pada trace tersebut...Alhamdulillah, W7GJ mengirim message 'OOO' yang menandakan dia telah menerima panggilan saya.
Selanjutnya saya kirimkan message 'RO' sebagai balasan bahwa "OOO" dari W7GJ telah terdekode. Sebenarnya sampai di sini komunikasi EME telah dianggap sukses. Namun umumnya harus diakhiri dengan mengirim message "73". Beruntung, baik saya maupun W7GJ sukses mengirimkan "73".
Saya rasa ini adalah kejadian pertama komunikasi EME 6 meter antara Indonesia dan USA. Kalau mengunakan pantulan ionosfir barangkali sudah pernah terjadi, hanya saja saya belum menemukan datanya. Hari-hari selanjutnya, mulai masuk beberapa email, mengajak melakukan QSO 6 meter melalui EME. Sebagian ajakan terpenuhi dan berakhir sukses, baik itu di benua Amerika saat bulan terbit maupun di benua Eropa saat bulan menjelang tenggelam.
Antenna masih belum optimal karena hanya bisa dipakai saat bulan terbit dan tenggelam. Mengarahkannyapun masih manual, dengan petunjuk kompas dan software penunjuk posisi bulan.. Ke depannya antenna mesti dibuat bisa memutar dan mendongak secara remote.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar