Menurut pembuatnya, ERC kompatible dengan hampir semua jenis rotor antenna. Saya hendak mencoba mengontrol rotor yang saya miliki dengan komputer. Saat ini terpasang KR-600 buatan Kenpro, sebuah rotor yang cukup tua dan sudah tidak diproduksi lagi oleh Kenpro. Jenis terbaru yang serupa dengan KR-600 adalah G-600 produk Yaesu.
Singkat cerita, pada suatu hari datanglah kit ERC-M dari Jerman melalui pos. Tapi saya harus membayar hampir 200 ribu rupiah untuk mengambilnya, kata pak Pos mungkin itu biaya untuk bea cukai. ERC-M mempunyai kemampuan untuk mengontrol dua buah rotor sekaligus, bisa mengontrol satu rotor azimuth, atau 2 azimuth atau 1 azimuth dan 1 elevation.
Ternyata jarak lubang PCB cukup rapat, untunglah tersedia solder dengan ujung yang cukup lancip dan kaca pembesar. Akhirnya selesai sudah menyolder seluruh komponen pada PCB, dilanjutkan dengan membersihkan sisa-sisa pasta dengan tinner. Terakhir dibersihkan dengan air sabun, hasil solderan jadi kelihatan bersih.
Langkah berikutnya adalah pengujian tegangan kerja dari rangkaian. Tersedia dua pin untuk mengukur tegangan 5V dan 12V. Alhamdulillah, hasilnya bagus. Rangkaian kemudian dihubungkan ke PC melalui port USB. Dengan software bawaan ERC maka pengujian rangkaian sudah bisa dilakukan. Pertama yang diuji adalah relay, dengan mengklik tombol test maka relay akan bekerja berurutan, proses yang cukup sederhana.
Pengujian selanjutnya adalah kalibrasi untuk menentukan titik dimana rotor berhenti. Rotor harus diputar ke kanan sampai berhenti, kemudian sudutnya dimasukkan ke software, disimpan. Sebaliknya juga begitu, rotor diputar kekiri sampai berhenti lantas dicatat sudutnya dalam software.
Tibalah saat mencoba menjalankan rotor melalui PC. ERC menyediakan software controller untuk mengatur arah rotor. Dengan mengklik arah tertentu atau menuliskan derajat arah yang dituju, maka rotor akan bergerak kesana. Saat software dijalankan, jarum penunjuk mengarah ke utara. Coba klik 30 derajat, jarum tidak mau bergerak, tapi ternyata antenna sudah berputar ke kanan. Klik lagi ke 0 derajat, hasinya mengecewakan, jarum tidak bergerak sedangkan rotor tetap berputar ke kanan, seharusnya ia berputar ke kiri kembali ke 0 derajat.
Proses pengujian dan kalibrasi dijalankan lagi. Sejauh ini semuanya berjalan baik, namun ketika digunakan untuk mengontrol rotor, rotor hanya mau berputar ke kanan. Bolak-balik lihat skema dan melakukan proses pengujian dan kalibrasi, hasilnya rotor tetep hanya mau berputar ke kanan.
Capek sudah melakukan uji coba, jam sudah menunjukkan pukul 2 malam, mata sudah terasa berat. Menyerah, mau dilanjut besok lagi. Sebelum mematikan PC, iseng-iseng feedback tegangan dari rotor dibalik, jadi sudah tidak sesuai skema lagi. Coba jalankan software, klik ke kanan....lho jarumnya kok bisa bergerak, klik sebelah kiri, jarum kembali ke kiri. Alhamdulillah, ternyata polarisasi feedback tegangan dari rotor terbalik.
Nggak jadi tidur, sekarang coba jalankan HRD rotor. Klik connect...sukses, klik arah tertentu ke semua posisi sesuai map. Jalan sempurna, kurang puas, coba jalankan MixW. MixW punya rotator kontroller juga, setelah terhubung, klik arah tertentu, jarum indikator bergerak ke arah yang dituju. Asyiik, ternyata jalan juga di MixW, alamat besok kalau ada kontes, rotator akan kecapekan mengejar lawan.
Ngantuk, akhirnya tidur...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar