Hari sabtu dan minggu kemarin saya mengikuti CQWPX SSB contest. Targetnya tidak terlalu muluk, 100 QSO sudah cukup dengan mengambil kategori 'single operator all band low power', artinya operatornya cuma satu dan bekerja pada semua band dengan power tidak lebih dari 100 watt.
Walaupun bekerja pada semua band, ada batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. Untuk tingkat penggalang / YC, tidak boleh bekerja pada band 20 m di atas frekwensi 14.150 Mhz. Itulah aturan di Indonesia, sebaiknya diikuti saja. Dan untungnya ternyata ada beberapa statiun DX yang bekerja di bawah frekwensi 14.150 Mhz.
Semua band saya coba masuki, dari mulai 160 m sampai dengan 10 m. Hasilnya, pada band 160 m tidak berhasil mendengarkan satupun stasiun. Beralih ke 80 m, ada 2 stasiun dari call area 1 yang berhasil masuk log, dan satu stasiun dari call area 9.
Pada band 10 m nasibnya seperti 80 m, hanya beberapa gelintir stasiun DX yang berhasil masuk log. Sedangkan pada band 20 m masih agak lumayan. Paling banyak QSO di band 15 meter, puluhan stasiun DX yang berhasil masuk log.
Akhirnya nyoba di 40 m atau 7 mhz. Beberapa stasiun DX bisa masuk log, namun di band ini terasa tidak nyaman. Sepertinya band ini cukup favorit bagi temen-temen yang baru belajar contes, ini sebuah kemajuan. Hanya saja ada sesuatu hal yang selalu menjadi ciri khas AR Indonesia, mereka kebanyakan hanya menyebutkan suffik callsign mereka saja di saat manggil stasiun lawan. Jadi kalau misalnya callsign mereka adalah YC2MDU, mereka hanya menyebutkan MDU gitu saja, dan ini sering membingungkan stasiun lawan. Mungkin mereka terbiasa dengan kegiatan net lokal yang hanya menyebutkan suffik saja. Dan ini hanya dilakukan oleh AR Indonesia. Tidak siaga, tidak penggalang, tidak penegak, ada saja yang melakukan itu.
Barangkali hal ini terjadi karena mereka jarang membaca atau tidak ada yang mengajari atau memang tidak mau mengikuti aturan. Di internet tersebar DX Code of Conduct yang salah satunya berbunyi " I will always send my full call sign", tampaknya butir ini yang tidak pernah mereka pahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar